DBD Di NTT Merajalela, Dampak Sanitasi Yang Buruk?
Demam
Berdarah atau yang lebih dikenal dengan sebutan DBD merupakan penyakit akibat
virus dengue yang disebarkan oleh gigitan jenis nyamuk Aedes Aegypty atau
Aedes Albopictus dan dapat menyerang manusia serta hewan mamalia lainnya.Virus
ini menginfeksi dan berkembangbiak dalam sel makhluk hidup sedangkan nyamuk
yang membawa virus ini dapat menyebarkannya selama nyamuk tersebut masih hidup.
Dimana nyamuk tersebut
dapat hidup?
Jenis
nyamuk Aedes Aegypty atau
Aedes Albopictus biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis (panas dan
lembab) seperti Indonesia. Nyamuk Aedes ini, seperti pada nyamuk umumnya
memiliki tempat perkembangbiakan yang sama, yaitu tempat yang memiliki genangan
air, tempat sampah, dan tempat lainnya yang memungkinkan bagi nyamuk
berkembangbiak.
Kasus Demam Berdarah di NTT
Nusa
Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi dengan kasus terjangkit penyakit DBD
terbesar di Indonesia. Pada maret 2020, terdapat 3.109 kasus DBD yang telah
terjadi dengan kematiannya yang sudah mencapai ratusan. Ini merupakan kedua
terbesar di Indonesia setelah Provinsi Lampung pada periode ini, namun angka ini
mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun
sebelumnya, yaitu tahun 2019 dengan 11.224 kasus.
Pengembangan sanitasi di
NTT
Rumah
Tangga yang ada di NTT terus mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik,
dimana persentase rumah tangga dengan sanitasi yang layak mengalami peningkatan
dari tahun 2016 hingga tahun 2019 hingga mencapai 64,55%. Hal ini berkat
program kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dibeberapa daerah
yaitu SANIMAS. Meskipun begitu, sanitasi ini terkesan hanya sebagai kerja
pemerintah dan bukan sebagai kesadaran masyarakat untu mewujudkan lingkungan
yang sehat. Masih ada lebih dari seperempat persen rumah tangga yang memiliki sanitasi
yang tidak layak, baik dari cara pengolahan air, limbah sampah, hingga pola
hidup lainnya. Ini pun menjadi permasalahan bagi pemerintah dalam menjalankan
programnya serta masyarakat dalam menumbuhkan sikap kesadaran terhadap
lingkungan yang sehat.
Bukan kenangan Tapi Genangan
yang ditakuti
Pada
umumnya, permasalahan sanitasi utama yang ada di NTT berkaitan dengan
pengolahan, penggunaan dan pemanfaat air (water supply). Masyarakat di daerah
cenderung untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pembiayaan air pada musim hujan dengan cara menampung air hujan (tadah hujan) di sekitar rumah. Wadah yang digunakan
untuk menampung pun terkadang tidak diberikan penutup sehingga akan memungkinkan menjadi tempat pengembangbiakan nyamuk.
Bukan hanya wadah
penampung hujan, kamar mandi yang terdapat dilingkungan terbuka pun sering ditemui
di wilayah perumahan masyarakat, ini akan menjadikannya sebagai sarang nyamuk serta munculnya kuman lainnya, apalagi dengan wadah penampungan berisi air di dalamnya. Penampungan air yang tidak terorganisir seperti ini sangat berbahaya karena tidak layak dan tidak memenuhi syarat lingkungan yang sehat.
Genangan-genangan
air serta wadah penampungan terbuka seperti ini seringkali dianggap sepele oleh
masyarakat sehingga perlunya sosialisasi yang lebih untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bebas genangan dan
sebagainya yang dapat menjadi tempat kembangbiak nyamuk.

Komentar
Posting Komentar