Dalam Nusa Tenggara Timur: Perbandingan Sektor Basis Kabupaten/Kota di Wilayah Timor

             Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi dengan jumlah 22 kabupaten/kota di dalamya. Provinsi ini adalah bagian dari wilayah timur Indonesia yang juga merupakan salah satu wilayah terluar. Hal ini dapat dilihat terhadap letak yang berbatasan darat secara langsung dengan wilayah negara Timor Leste. Letak yang berdekatan ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu peluang dalam upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian secara regional dengan menciptakan hubungan yang baik antar wilayah perbatasan negara. Namun, ternyata hal ini tidak banyak berdampak selama bertahun-tahun dilakukan, dilihat dari kontribusi PDRB Provinsi Nusa Tenggara Timur yang masih tetap rendah (0.61% (persen)) jika dibandingkan provinsi lainnya terhadap pembentukan PDRB Indonesia, serta menjadi yang terendah dari dua provinsi lain yang dulunya merupakan pemekaran dari Sunda Kecil (BALI, NTB, NTT) dengan proporsi hanya sekitar 21% (persen).

                                    Sumber: BPS RI (Badan Pusat Statistik Republik Indonesia)

Namun, jika melihat perkembangan laju pertumbuhan PDRB pada Provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat gerekan menurun menuju arah negatif hingga mencapai 4.92% (persen) pada tahun 2015 dari awalnya 5.67% (persen) di tahun 2011. Selanjutnya, diempat tahun terakhir laju pertumbuhan PDRB Provinsi Nusa Tenggara Timur cenderung terjadi kenaikan hingga mencapai 5.2% (persen) di tahun 2019 meskipun mengalami sekali penurun sebesar 0.01% (persen) dari tahun 2016 menuju 2017. Penurunan laju pertumbuhan PDRB tersebut disebabkan akibat kemiskinan dan pengangguran serta daya saing indutri yang masih rendah dalam menghasilkan dan memasarkan produk. Namun jika dilihat secara umum, pertumbuhan ke arah negatif ini dikarenakan gerak pembangunan oleh pemerintah yang belum meliputi seluruh wilayah dan cenderung berkembang pada wilayah-wilayah yang pada dasarnya sudah besar dan bisa tumbuh secara mandiri.

                                     Sumber: BPS RI (Badan Pusat Statistik Republik Indonesia)

Sementara itu, di Provinsi Nusa Tenggara Timur masih didominasi oleh industri sektor Pertanian, kehutanan dan perikanan dengan share sebesar 28% atau dengan kata lain lapangan usaha ini memberikan kontribusi lebih dari seperempat PDRB total yang terbentuk. Hal ini sangat mungkin, meskipun NTT memiliki musim yang didominasi oleh kemarau dibandingkan hujan, namun share yang diberikan lapangan usaha ini mengalami meningkat dalam pembentukan PDRB. Salah satu faktor yang menjamin peningkatan share lapangan usaha ini adalah dimulai program pembudidayaan ternak lahan kering. Dengan adanya pembubidayaan ternak lahan kering ini dapat mencegah terjadi kekurangannya bahan makanan dan nutrisi yang akan berdampak pada kesehatan ternak, Sehingga program budidaya ini sangat cocok dan dapat dijadikan ciri khas pada Kawasan Indonesia timur dan wilayah lainnya yang memiliki masalah yang sama. Namun tetap saaja, setiap wilayah tentu berbeda dalam menangani ataupun merespon suatu masalah yang terjadi. Pada umumnya setiap wilayah menggunakan potensi ataupun keunggulan yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Dalam sistem lapangan usaha atau indutri salah satu cara untuk melihat sector unggulan dapat digunakan analisis indeks menggunakan metode SLQ. Berdasarkan uji yang dilakukan terhadap setiap kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat ditemukan sector unggulan yang berbeda pada tiap wilayah. Misalnya pada Kota Kupang yang merupakan ibukota provinsi dan juga Kabupaten Kupang, dimana terdapat perbedaan sector unggulan dari kedua kabupaten/kota tersebut meskipun letak kedua wilayah yang sangat berdekatan. Pada sector Pertanian, Kehutanan dan Perikanan contohnya merupakan sector unggulan (basis) bagi kabupaten Kupang namun tidak bagi Kota Kupang. Hal ini terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya adalah tingkat kepadatan penduduk dari kedua wilayah yang berbeda, dimana Kota Kupang memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi sehingga tidak tersedia dan keterbatasannya lahan untuk melakukan berbagai kegiatan pertanian atau sebagainya.

Contoh lainnya ditemukan kemiripan antara sector unggulan (basis) yang dimiliki oleh Kabupetn Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kedua kabupaten ini memiliki kesamaan pada empat sector unggulan, yaitu sector Pertanian, kehutanan dan perikanan, Pertambangan dan penggalian, Real estate serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, namun yang membedakan adalah Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki satu tambahan sector unggulan, yaitu pada sector Transportasi dan pergudangan. Hal ini disebabkan karena letaknya yang lebih strategis, dimana menjadi penghubung terhadap 5 wilayah (Malaka, Belu, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, dan Timor Leste) serta dengan dibangunan sebuah dermaga.

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki 22 kabupaten/kota dengan rangkaian sektor basisnya masing-masing, Banyak faktor yang dapat mempengaruhi sebuah sektor menjadi salah satu sektor unggulan (basis) pada suatu wilayah, sehingga akan ada banyak juga cara yang dapat digunakan dalam penyelesaian masalah keterbatasan pada suatu sektor dalam wilayah. Dengan adanya pembangunan sistem dan infrastruktur yang baik serta pengoptimalan potensi yang ada pada setiap SDM yang dimiliki akan menjadi pembeda dalam pengembangan setiap sektor.  


Komentar